iyaakatanya bagusan Nova T dan jg harganya lebih mahal karna buatan jerman kalo aku gugling iud andalan sndiri punya 3 macem iud bun kalo yg banyak dibahas sih antara Nova T sm Copper T aku jg blm kb nih anakku udh 6,5bln skrg rencana jg mau iud katanya Nova T itu modifikasi dr Copper T gitu dsini yg udh pake IUD dan prnh share bunda ViniHujan PerbedaanKadar Hemoglobin Pad Deskripsi; Koleksi Nasional; Sitasi Cantuman; Kirim via Email; Ekspor Cantuman. Export to RefWorks; Export to EndNoteWeb; Export to EndNote; Favorit; Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada pengguna IUD Jenis COOPER-T dan NOVA-T . Tersimpan di: Main Authors: Dinarti, Rani, Prihadi, Siti Moetmainnah, Anggraheny, Hema BeliProduk Perbedaan Iud Andalan Dan Nova T Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. PerbedaanKadar Hemoglobin Pad Lokasi; Koleksi Nasional; Sitasi Cantuman; Kirim via Email; Ekspor Cantuman. Export to RefWorks; Export to EndNoteWeb; Export to EndNote; Favorit; Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada pengguna IUD Jenis COOPER-T dan NOVA-T . Tersimpan di: Main Authors: Dinarti, Rani, Prihadi, Siti Moetmainnah, Anggraheny, Hema Dewi Selainitu, nova 3i juga memakai gpu turbo, yang hemat baterai hingga 30 persen. Handphone Huawei Cable Gone Apple iphone 12 pro max. Perbandingan honor 8x dan nova 3i. Nova 3i dilego seharga rp 4,199 juta. Perbedaan Iud Nova T Dan Copper T 30 May 2022; Perbedaan Mio Z Dan Mio 125 30 May 2022; Perbedaan Vans Ori Dan Premium 30 May 2022 Padakenyataannya bentuk dan ukuran antara Copper-T dan Nova-T memang terdapat perbedaan. Copper-T memiliki bentuk yang lebih kaku dan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan Nova-T.Nova-T memiliki bentuk ujung yang lebihtumpul dibandingkan dengan Copper-Tsehingga perlukaan yang ditimbulkan Nova-Ttidak sedalam Copper-T. Selain itu ukuranNova-T juga lebih kecil dibandingkan Copper-T. Sehingga luas perlukaan yang dihasilkanoleh Nova-T lebih kecil dan tidakmenimbulkan banyak perdarahan. lSkk. Clinical Trial A comparison between Nova T and Copper T 200 Ag in Hungary I Batar et al. Int J Gynaecol Obstet. 1987 Feb. Abstract In a comparative use-effectiveness study, 855 Nova T and 883 TCu 200 Ag devices were inserted in a randomised sequence. By the end of the first year the gross rate of unplanned pregnancy was per 100 users of Nova T and per 100 users of TCu. After 2 years the pregnancy rates for Nova T and TCu were and per 100 users, respectively. Although there was no statistically significant difference between the rates for the two devices, they suggest a higher contraceptive efficacy for Nova T. PIP Between February 1982 and February 1983, 2 family planning clinics in Hungary enrolled 1738 subjects for a study comparing contraceptive efficacy and clinical performance of 2 types of IUD. In the comparative use-effectiveness study, 855 Nova T and 883 TCu 200 Ag devices were inserted in a randomized sequence. Subjects were advised to return to the clinic for a check-up at 1, 3, 6, 12, and 24 months after insertion. 40% of the women were IUD users before entering the study. By the end of the 1st year the gross rate of unplanned pregnancy was users of Nova T and users of TCu. After 2 years the pregnancy rates for Nova T and TCu were and users, respectively. Although there was no statistically significant difference between the rates for the 2 devices, they suggest a higher contraceptive efficacy for Nova T. In different age categories of Nova T users the pregnancy rate varied from among those under 25 to in those over 35. For Copper T users, these figures were under 25 and over 35. Over the 2 year period 88 women terminated the study due to pain and/or bleeding. Rate of removal of the device was the same for both types of device. Similar articles Effective contraception with the levonorgestrel-releasing intrauterine device 12-month report of a European multicenter study. Luukkainen T, Allonen H, Haukkamaa M, Holma P, Pyörälä T, Terho J, Toivonen J, Batar I, Lampe L, Andersson K, et al. Luukkainen T, et al. Contraception. 1987 Aug;362169-79. doi Contraception. 1987. PMID 3123132 Clinical Trial. Comparison of three different models of the copper T intrauterine contraceptive device. Roy S, Casagrande J, Cooper DL, Mishell DR Jr. Roy S, et al. Am J Obstet Gynecol. 1979 Jul 1;1345568-74. doi Am J Obstet Gynecol. 1979. PMID 453297 Clinical Trial. Effectiveness of IUDs a review. Sivin I, Schmidt F. Sivin I, et al. Contraception. 1987 Jul;36155-84. doi Contraception. 1987. PMID 3311626 Review. The safety of intrauterine devices among young women a systematic review. Jatlaoui TC, Riley HEM, Curtis KM. Jatlaoui TC, et al. Contraception. 2017 Jan;95117-39. doi Epub 2016 Oct 19. Contraception. 2017. PMID 27771475 Free PMC article. Review. Publication types MeSH terms LinkOut - more resources Full Text Sources Wiley Alhamdulillah akhirnya saya mantap memutuskan untuk pasang IUD Intrauterine Device setelah mempertimbangkan beberapa hal terkait jarak kehamilan. Saya sempat maju mundur untuk pasang IUD karena berbagai macam alasan, mulai dari parno karena dengar atau baca pengalaman orang yang pasang IUD, sampai pertimbangan biaya IUD yang lumayan dibanding biaya kontrasepsi lainnya. Niat pasang IUD sudah muncul saat Kaniya berusia 8 bulan, yaitu saat saya mulai menstruasi lagi setelah selesai nifas. Namun, saya baru pasang IUD setelah Kaniya berusia 16 bulan hahaha. Pasang KB IUD di Puskesmas/Bidan? Saya sempat galau mau pasang IUD di Bidan Eka tempat saya melahirkan Kaniya atau di Puskesmas. Saya sudah sempat tanya ke Puskesmas Pasar Minggu via DM Instagram, apakah bisa pasang KB IUD di Puskesmas menggunakan BPJS Kesehatan? Ternyata bisa, asalkan di kartu BPJS tertera Puskesmas Pasar Minggu sebagai Faskes 1. Namun, saya ragu karena saya belum pernah ke puskes tersebut, apalagi ketemu bidan/dokternya. Belum lagi kalo harus antre lama di puskes, nanti keburu Kaniya rewel. Padahal enak tuh, gratis tis haha. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih untuk pasang IUD di Bidan Eka. Pemasangan KB IUD di Bidan Awal Februari 2019, saat siklus menstruasi saya bulan ini hampir berakhir, saya menghubungi Bidan Eka untuk menanyakan pemasangan IUD. Oiya, pemasangan IUD sebaiknya saat menstruasi hampir berakhir, jadi rahimnya masih agak terbuka sehingga memudahkan untuk pemasangan IUD. Namun, jika tidak sedang menstruasi juga tidak apa-apa. Jenis KB IUD Ada dua pilihan IUD yang tersedia, yaitu Nova T dan Copper T. Tidak ada perbedaan signifikan dari kedua jenis tersebut. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu menghambat sperma mencapai sel telur. Perbedaan dari keduanya yaitu biaya pasang IUD Nova T lebih tinggi karena produknya berasal dari Jerman impor. Bentuk Nova T juga lebih kecil dibanding Copper T. Gambar IUD Copper T IUD Nova T Saya memilih IUD Copper T, salah satu produk dari Andalan. Jenisnya IUD TCu 380A, kira-kira seperti ini gambarnya. Sebelum kemasan dibuka, bidan menunjukkan bahwa IUD Copper yang akan dipasang benar-benar baru dan steril. IUD Copper T yang saya pilih Proses Pemasangan KB IUD Sebelum memulai proses pemasangan IUD, saya terlebih dahulu mengisi formulir persetujuan tindakan kontrasepsi di sebuah kertas dan menandatanganinya. Lalu, masuklah saya ke sebuah ruangan yang di dalamnya sudah tersedia alat-alat pasang KB IUD. Saya dipersilakan duduk dengan posisi mirip orang akan melahirkan. Oke, ini memang bagian yang paling risih karena harus posisi “begitu” secara sadar, untung bidannya cewek dan saya udah kenal lama. Pun beliaulah yang membantu Kaniya lahir ke dunia. Jadi, sedikit demi sedikit hilang lah rasa risihnya. Kebetulan, bu bidan juga ajak saya ngobrol dan memandu saya untuk rileks agar proses pemasangan IUD lebih lancar. Proses pemasangan IUD pun dimulai. Pertama-tama, vagina dibuka dengan alat pasang KB IUD bernama Vaginal Speculum atau yang lebih dikenal dengan nama cocor bebek. Rasanya? Jujur, ngilu dan perih. Tapi masih bisa ditahan dan lama-lama akan semakin terbiasa kalo rileks. Proses pemasangan IUD kurang lebih 15-20 menit. Ini termasuk lama karena katanya posisi rahim saya tidak pas di tengah melainkan agak ke kiri. Pemasangan IUD berjalan lancar dan saat IUD dipasang, saya tidak merasakan apa-apa. Namun, vagina tetap terasa perih karena si cocor bebek. Tapi pas udahannya, pas cocor bebek itu dilepas, legaaa banget. Cocor Bebek, Alat Pasang KB IUD USG Setelah Pemasangan IUD Setelah selesai, saya kembali ke ruangan bu bidan untuk USG. USG ini diperlukan untuk mengecek posisi IUD di rahim, apakah sudah pas atau belum. Saya juga ditanyai apakah terasa sakit di bagian rahim atau tidak. Saya tidak merasa sakit atau ngilu pada rahim, hanya saja rasa perih di vagina masih terasa karena si cocor bebek tadi. Bu bidan bilang hal itu wajar dan lama kelamaan akan berangsur hilang. Sebelum pulang, saya dibekali antibiotik dan obat yang hanya diminum jika ada keluhan sakit. Antibiotiknya tentu saja harus dihabiskan. Biaya Pasang KB IUD Biaya pasang KB IUD yang saya keluarkan sebesar 350 ribu, sudah termasuk harga IUD Copper T, biaya jasa bidan, biaya USG, antibiotik, serta obat penghilang nyeri optional bisa diminum/tidak. FYI, biaya pasang KB IUD Nova T di bidan adalah 750 ribu. IUD Copper T bisa bertahan selama 7 hingga 10 tahun. Namun, bisa sewaktu-waktu dilepas jika ingin kembali hamil. Tingkat keefektifan kontrasepsi IUD dinilai paling tinggi dibanding kontrasepsi lain, meski kemungkinan hamil tetap ada. IUD juga dinilai cocok untuk ibu menyusui karena IUD adalah jenis kontrasepsi non-hormonal yang tidak mempengaruhi ASI. Efek Samping Pasang KB IUD Kalau bicara efek samping setelah pasang IUD, saya mengalami sedikit kram perut dan ada sedikit darah menetes setelah IUD dipasang. Kebetulan sehabis pasang IUD, saya langsung ke mall terdekat untuk beli popok Kaniya. Jadi, efek samping berupa kram dan beberapa tetes darah cukup membuat saya tidak nyaman dan agak parno. Namun setelah saya whatsapp Bidan Eka, ternyata hal tersebut wajar dan akan berangsur pulih. Beberapa teman yang sudah pakai IUD juga mengaku menstruasinya jauh lebih banyak dari biasanya setelah pakai IUD. Kalo efeknya di saya, setelah baru pasang IUD, saya masih lanjut menstruasi. Padahal sesaat sebelum pasang, siklus menstruasi saya sudah hampir berakhir. Ada sedikit nyeri pinggang juga, ya mirip lah gejalanya seperti waktu mau haid. Selain itu belum ada keluhan lain sih. Oiya, saat IUD tertanam di rahim kita, tidak diperbolehkan urut perut dan mengangkat beban terlalu berat karena dikhawatirkan akan membuat IUD bergeser dan menyebabkan hal yang tidak diinginkan. Semua kontrasepsi pasti ada plus minusnya, tapi semoga saja saya cocok pakai kontrasepsi ini ya. Jadi, nanti jarak kelahiran adik-adiknya Kaniya bisa diatur dengan aman. Sekian sharing pengalaman saya pasang IUD. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian ya, see you on the next post! Update Januari 2020 – Alhamdulillah sudah hampir setahun pasang KB IUD. Saya mau share pengalaman saya setahun ini setelah pasang IUD. Plus-nya dulu ya. + Bebas Iya, bebas main sama suami tanpa mikirin risiko kebobolan. Hehe. Karena kami memang belum ada rencana menambah adik untuk Kaniya. + Praktis Gak ribet mikirin harus pasang “pengaman” dulu sebelum main. Efek Samping Banyak ibu-ibu yang takut pasang KB IUD karena efek sampingnya. Ini beberapa efek samping yang saya rasakan selama setahun belakangan. Siklus MenstruasiSelama setahun ini, siklus menstruasi saya termasuk lancar. Setiap bulan saya 1x mens. Hanya saja, siklus menstruasi lebih panjang. Di saya, volume darah tidak terlalu banyak. Tapi siklusnya lebih panjang. Sebelum pasang KB IUD, siklus mens saya maksimal 5 hari. Sesudah pasang KB IUD, siklus mens menjadi 7-9 hari dengan volume darah banyak hanya sekitar 2-3 hari normal seperti sebelum pasang KB. Kram PerutMengenai kram perut, ini saya rasakan setelah 3 bulan pasang KB IUD. Saya kira saya sering kram hingga sakit perut melilit karena IUD. Ternyata setelah konsul ke dokter dan memperbaiki lifestyle, penyebab kram perut adalah pola makan yang berantakan & asupan makanan yang sembarangan 🙁 Belajar dari pengalaman, saya coba perbaiki pola makan dan tobat minum minuman manis seperti boba & kopi-kopian itu. Alhamdulillah sekarang gak pernah kram perut lagi. Maafkan saya ya IUD, saya suudzon ke kamu hehe. Efek ke Berat BadanSama sekali ENGGA. Malah saya berhasil turun BB 6 kilo akhir tahun kemarin. Setelah sebelumnya naik 2-3 kilo karena minum boba & kopi terus hampir tiap hari 🙁 Efek ke ASIKebetulan saya sudah menyapih Kaniya Oktober kemarin. Dari Feb – Okt pasang IUD & masih menyusui, ASI saya alhamdulillah lancar-lancar aja. Baca Juga Cerita Menyapih Kaniya Update 2021 Juni 2021 – Update setelah 2,5 tahun pasang IUD. Tetep bebas dan merasa praktis banget. Siklus menstruasi lancar 1x sebulan sekitar 6-9 hari baru bersih, deras hanya 2-3 hari, sisanya flek dan penghabisan saja. Kram perut wajar dan cuma sakit kalo lifestyle lagi gak bener which is gak ngaruh sama sekali sama pemasangan IUD. Akhir tahun kemaren, saya ke Bidan Eka lagi untuk kontrol IUD sekalian USG posisi IUD. Alhamdulillah semua aman dan IUD masih berada di posisi seharusnya. Rencananya akhir tahun 2021 ini saya mau lepas IUD karena mau program hamil anak ke-2. Doakan lancar dan insyaallah akan saya tulis juga artikelnya. Sekian update efek samping pemasangan IUD yang saya rasanya dua tahun belakangan ini. Semoga membantu buibu yang masih galau akan keputusan pasang KB IUD. Silakan kalau mau baca artikel sharing saya yang lain ya, see you! Pemasangan IUD ternyata tidak semenyeramkan yang saya kira. Cek cerita pengalaman saya dan biaya pasang KB IUD dalam artikel ini ya. Kadar Haemoglobin HB Antara Akseptor Kontrasepsi Iud Nova-T Dan Cooper-T Cu 380 aKadar Haemoglobin HB Antara Akseptor Kontrasepsi Iud Nova-T Dan Cooper-T Cu 380 aZakkiyatus Zainiyah2019, JURNAL ILMIAH OBSGIN Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN 1979-3340 e-ISSN 2685-7987

perbedaan copper t dan nova t